Banyuwangi, Rabi
Kecelakaan laut kembali terjadi. Kali ini, menimpa tiga nelayan jukung fiber asal Kecamatan Rogojampi dan Kecamatan Kabat. Perahu yang dinaiki nelayan itu hancur dan terbalik setelah diterjang ombak besar di perairan kapal pecah, sekitar Pantai Plengkung, wilayah Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, kemarin.
Sejak kapalnya hancur itu, ketiga nelayan Rohmat, 33, warga Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat; Hairun, 31, asal Desa Sukojati, Kecamatan Kabat, dan Hariyanto, 31, warga Dusun Pecemengan, Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, itu dinyatakan hilang.
Saat kecelakaan itu terjadi, ketiga nelayan akan mencari ikan dengan menggunakan jukung fiber bermesin tempel satu dengan kapasitas 15 PK. Saat melintas di daerah kapal pecah, perahu yang dinaiki ketiga nelayan ini berjalan beriringan dengan dua kapal nelayan lainnya dari Pengambengan, Bali.
Karena di sekitar perairan kapal pecah itu ombaknya tinggi, ketiga jukung milik nelayan itu memutuskan berbalik arah ke Muncar. Tapi naas, saat dalam perjalanan balik arah itu tiba-tiba ketiga perahu itu diterjang gelombang besar. “Dua perahu selamat, sementara satu perahu yang ditumpangi Hairun, Rohmat, dan Hariyanto pecah dan terbalik,” ungkap Saipul Imron, 38, salah satu keluarga Hairun.
Nelayan yang naik dua perahu dari Pengambengan, Bali itu, sebenarnya ingin menolong. Tapi ketiga nelayan sudah keburu menghilang. “Kabar tiga nelayan hilang itu disampaikan oleh para nelayan dari Pengambengan (Bali) yang berjalan beriringan itu,” cetus Saipul.
Mendapat kabar tiga nelayan hilang, termasuk saudaranya, Saipul langsung melaporkan Pos Pokmaswas Rani di Pelabuhan Satelit, Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. “Kami tidak tahu harus lapor kemana, tahunnya ya lapor ke Pos Pokmaswas itu,” terang Saipul.
Mendapat kabar ada nelayan yang hilang, ketua Pokmaswas Rani, Tukimin langsung melapor kan ke Pos TNI AL Muncar, Satpol Air Muncar, BPBD, dan Basarnas. “Keluarga korban menghubungi kami untuk meminta bantuan melakukan pencarian,” ungkap Tukimin.
Tim Basarnas dari Jember dan BPBD Banyuwangi, juga langsung melakukan pemantauan di Pelabuhan Satelit Muncar dengan peralatan lengkap dan berkoordinasi dengan Pokmaswas. Tidak lama setelah dilakukan komunikasi dan pemantauan, ternyata ke tiga nelayan itu terdampar di pesisir Tanah Lot dengan kondisi lemas dan tidak berdaya.
“Kami dapat kabar dari nelayan Bali, ditemukan tiga nelayan terapung di atas perahu dengan kondisi tubuh sudah lemas,” jelasnya. Setelah dicek, ternyata ketiga nelayan itu adalah Rohmat, Hairun, dan Hariyanto yang hilang sejak Selasa dini hari (20/12). Kabar itu ternyata juga diterima oleh Saipul Imron yang dihubungi oleh salah satu kerabat di Bali.
“Alhamdulillah, masih selamat, kondisinya masih lemas. Kemungkinan tiga hari lagi sehat dan dibawa pulang ke Banyuwangi, ” cetus Saipul Imron.
Jumat, 23 Desember 2016
Home »
BANYUWANGI
» 3 Pelaut Asal BWI Terdampar di Tanah Lot Bali