Berita Bondowoso
Kabag Ops
: Bondowoso ‘Zero’
Bentrok Antar Aparat
Radar Besuki
Mencuatnya kasus
bentrok antara Polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diwilayah
Makasar –Sulsel, tidak membuat kepolisian resort (Polres) Bondowoso, khawatir.
Malahan, Kepala Bagian (Kabag) Operasional (Ops), Kompol Hermanto optimis bahwa
bentrok antara 2 instansi tersebut takkan terjadi di Bondowoso.
Hal ini
dijelaskannya usai acara press release dihalaman Mapolres yang digelar oleh
Satreskrim bersama Waka Polres, Kompol Kukuh Kurniawan. “Peristiwa bentrok
antar petugas keamanan (Satpol PP vs Polisi) di Makasar, sangat tidak mungkin
terjadi diwilayah hukum Polres Bondowoso,” katanya, optimis.
Menurutnya, di
Bondowoso selama ini terjalin harmunis antara polisi dan aparat yang lain,
bahkan 3 pilar (TNI, Polisi dan Pemkab) secara rutin konsiliasi seputar kemanan
dan kondusipnya wilayah. “Tiga pilar ini juga sedang giat –giatnya melaksanakan
gerdu bersinar, serta intens komunikasi dalam segala hal,” tukasnya.
Lanjut Kompol
Hermanto, keyakinan dan rasa optimesme bahwa Bondowoso jauh dari bentrok,
bukannya tanpa alasan. Selain giat gerdu bersinar terus berkibar, sinergitas
bukan hanya ditingkat kabupaten, tapi kepolsek jajaran (kecamatan dan desa).
“”3 pilar gukan hanya forpimda, melainkan dikecamatan dan desa,” tambahnya.
Pantauan Memo
Timur (motim), Polres, Kodim dan Pol PP selama ini bersinergi dan secara
berkelanjutan komunikasi dalam mewujudkan Bondowoso bebas narkoba. Dalam segala
kegiatan dan factor pengamanan, ketiga pilar ini kompak bersatu bahu membahu
tanpa ada pihak yang membusungkan dada.
Sehingga, rasa
tanggung jawab dan kebersamaan terus terjalin, hingga acara rutin setiap malam
Minggu mengadakan opersi cipta kondisi (openship), terus berjalan. Budaya
kebersamaan ini dibangun mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten
dan kota.
Sekadar
diketahui, berdasarkan hasil pemeriksaan di Polda Sulawesi Selatan, insiden 1
polisi tewas saat bentrok dengan Satpol PP, bermula saat dua anggota polisi,
yaitu Akbar Sulaiman dan Hendrik yang sedang berpatroli dengan mengendarai
motor melintas di anjungan Pantai Losari, Makassar, Sabtu (6/8).
Tanpa sebab yang jelas, dua anggota polisi
itu kemudian dikeroyok dan diserang oleh belasan anggota Satpol PP. Itu
mengakibatkan luka robek di pelipis kiri bibir bawah, luka lebam di bagian pipi
dan punggung belakang lebam. Setelah bentrok itu terjadi, pada malam harinya,
tiga anggota polisi kemudian mendatangi markas Satpol PP
untuk mengklarifikasi kejadian.
Kedatangan anggota polisi justru disambut dengan
perlakuan yang tidak baik dari para anggota Satpol PP. Ketiganya dianiaya oleh
anggota Satpol PP menggunakan senjata tajam. Polisi atas nama Aiptu Wawan
terkena lemparan batu pelipis kanan. Dan Bripda Nelson terkena sabetan sangkur
di telapak tangan. Sementara, satu polisi atas nama Bripda Michael meninggal
dunia karena tusukan di punggung kiri.