Salam X-Kars
Food Ingredients (Fi) Asia 2016 Resmi Dibuka
Pembukaan Fi Asia 2016 dihadiri antara lain President Association of Food Technologist - IAFT/PAPTI, Prof Dr Ir Rindit Pambayun, MP; Director South Asian Food and Agricultural Science and Technology - SEAFAST Center - IPB, Prof Dr Nuri Andarwulan; Chairman Indonesian Food and Beverage Association - GAPMMI, Ir Adhi Siswaya Lukman.
Radar
Besuki
Pameran niaga bahan bahan baku
makanan dan minuman, Food Ingredients (Fi) Asia 2016, resmi dibuka oleh Menteri
Perindustrian RI yang diwakilkan oleh Direktur Industri Makanan, Hasil Laut,
dan Perikanan, Abdul Rochim. Acara yang terselenggara untuk keempat kalinya di
Jakarta Internasional Expo - Kemayoran ini berlangsung pada 21-23 September
2016.
Fi Asia 2016 merupakan wadah serta peluang bagi para pelaku industri bahan baku makanan dan minuman untuk memperkenalkan produk-produknya, sekaligus memperoleh serta menggali informasi teranyar seputar industri tersebut. Memanfaatkan area pameran seluas 5 Hall (Hall A1-A3 dan Hall D1-D2), ajang ini diikuti 650 peserta pameran dari 50 negara. Diharapkan Fi Asia 2016 mampu menyedot 15 ribu pengunjung.
Fi Asia 2016 merupakan wadah serta peluang bagi para pelaku industri bahan baku makanan dan minuman untuk memperkenalkan produk-produknya, sekaligus memperoleh serta menggali informasi teranyar seputar industri tersebut. Memanfaatkan area pameran seluas 5 Hall (Hall A1-A3 dan Hall D1-D2), ajang ini diikuti 650 peserta pameran dari 50 negara. Diharapkan Fi Asia 2016 mampu menyedot 15 ribu pengunjung.
Pada
kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian melalui Direktur Industri Makanan,
Hasil Laut, dan Perikanan, Abdul Rochim, menyampaikan bahwa industri makanan
dan minuman menjadi industri prioritas di Indonesia. Sebab, industri tersebut
telah berkontribusi sebesar 31,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB)
Nasional.
"Kami menyambut baik pelaksanaan pameran ini, karena food ingredients merupakan salah satu elemen penting dalam produksi dan pengembangan produk industri makanan dan minuman. Pengembangan industri food ingredients meningkat sejalan dengan industri makanan dan minuman yang variasinya terus meningkat. Di Indonesia sendiri, pertumbuhan industri makanan dan minuman di triwulan ke II 2016 sebesar 8,22 persen. Ini lebih tinggi dari pada pertumbuhan sektor migas yang hanya 6,49 persen," ucap Abdul Rochim, saat ditemui di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).
Industri makanan dan minuman Indonesia juga memiliki peranan penting sebesar 40 persen di pasar Asia. Berkontribusi sebesar 40 persen terhadap pasar ASEAN.
"Kami menyambut baik pelaksanaan pameran ini, karena food ingredients merupakan salah satu elemen penting dalam produksi dan pengembangan produk industri makanan dan minuman. Pengembangan industri food ingredients meningkat sejalan dengan industri makanan dan minuman yang variasinya terus meningkat. Di Indonesia sendiri, pertumbuhan industri makanan dan minuman di triwulan ke II 2016 sebesar 8,22 persen. Ini lebih tinggi dari pada pertumbuhan sektor migas yang hanya 6,49 persen," ucap Abdul Rochim, saat ditemui di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).
Industri makanan dan minuman Indonesia juga memiliki peranan penting sebesar 40 persen di pasar Asia. Berkontribusi sebesar 40 persen terhadap pasar ASEAN.
Pada
kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT UBM Pameran Niaga Indonesia,
Cristopher Eve, mengatakan bahwa pasar makanan dan minuman di wilayah Asia
Tenggara terus berevolusi berdasarkan pertumbuhan populasi, kenaikan
pendapatan, perubahan gaya hidup, dan permintaan konsumen, termasuk di
Indonesia. "Untuk itu, UBM berkomitmen untuk menghadirkan yang terbaik
dari industri makanan dan minuman lainnya di seluruh penjuru dunia," ujar
Christopher Eve.
Dalam pembukaan Fi Asia 2016, turut hadir Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman, Business Director UBM Malaysia Rungpech Chitanuwat, Direktur SEAFAST Center IPB Prof Nuri Andarwulan, serta para pelaku industri makanan dan minuman di Asia.
Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman, mengatakan, Fi Asia 2016 dapat menambah pengetahuan dan perkembangan dalam industri makanan dan minuman, serta dapat membuka akses dan peluang antar pelaku industri makanan dan minuman di Asia. Sebab, dalam gelaran Fi Asia 2016 turut tersaji seminar dan kongres terkait industri makanan dan minuman serta bahan baku bagi industri makanan dan minuman.
"Kami mengharapkan nantinya akan terjadi transfer knowledge dan sharing know how dalam food ingredients industri makanan dan minuman dalam negeri. Tentu hal tersebut dapat menambah pengetahuan yang penting dalam bagi pelaku industri makanan dan minuman di Indonesia," ucap Adhi. (rabi)
Dalam pembukaan Fi Asia 2016, turut hadir Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman, Business Director UBM Malaysia Rungpech Chitanuwat, Direktur SEAFAST Center IPB Prof Nuri Andarwulan, serta para pelaku industri makanan dan minuman di Asia.
Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman, mengatakan, Fi Asia 2016 dapat menambah pengetahuan dan perkembangan dalam industri makanan dan minuman, serta dapat membuka akses dan peluang antar pelaku industri makanan dan minuman di Asia. Sebab, dalam gelaran Fi Asia 2016 turut tersaji seminar dan kongres terkait industri makanan dan minuman serta bahan baku bagi industri makanan dan minuman.
"Kami mengharapkan nantinya akan terjadi transfer knowledge dan sharing know how dalam food ingredients industri makanan dan minuman dalam negeri. Tentu hal tersebut dapat menambah pengetahuan yang penting dalam bagi pelaku industri makanan dan minuman di Indonesia," ucap Adhi. (rabi)