Rabu, 07 September 2016

Nelayan Hilang Ditemukan Dalam Kondisi Masih Hidup

Salam X Kars

Situbondo Radar Besuki

Umur ditangan Yang Kuasa . Belajar  dari perstiwa Seorang nelayan yang sempat dilaporkan hilang akibat mesin PLM harapan dua yang dipakai untuk mencari ikan bersama 19 temannya mati, akhirnya ditemukan dalam keadaan hidup.

H. Sudi Mukap, nelayan berusia 55 tahun asal Dusun Pecinan, Desa Besuki Kecamatan Besuki, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat oleh Elianto (28) nelayan perahu sampan kateran, Rabu (7/9) pagi, setelah 2 hari yang lalu dinyatakan hilang.

"Iya betul sudah ketemu, yang menemukan seorang nelayan yang menggunakan sampan kateran, Alhamdulillah korban dalam keadaan selamat," kata Kepala BPBD Situbondo, Zainul Arifin

Ia menuturkan, korban ditemukan di arah barat perairan kalbut. "Tadi korban langsung dilarikan ke klinik Mitra Sehat Kecamatan Besuki untuk memulihkan kondisinya," tuturnya.

Informasi yang dihimpun  tim SAR gabungan sejak pagi sudah siap melakukan operasi pencarian dan penyisiran hari ketiga. Namun tim gabungan yang terdiri dari BPBD Situbondo, Basarnas, Polairud dan Tagana mendapatkan informasi bahwa korban telah ditemukan oleh seorang nelayan dan dievakuasi ke darat.

Tim pun langsung bergerak ke lokasi dievakuasinya korban. Melihat kondisi korban sangat lemas karena bertahan melawan ganasnya gelombang laut selama dua hari tiga malam, korban pun langsung dibawa oleh petugas ke klinik Mitra Sehat di kecamatan Besuki untuk memulihkan kondisinya.

"Dengan ditemukannya nelayan tersebut maka proses pencarian dihentikan. Saya ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian ini," pungkas pria yang pernah menjabat Kepala Bakesbangpol Situbondo ini.

Diberitakan sebelumnya, tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, Polairud dan Tagana, menurunkan 30 personel untuk melakukan upaya pencarian terhadap seorang anak buah PLM Harapan Dua bernama H. Sudi Mukap yang dilaporkan hilang di perairan Kalbut.

Sebelum hilang, nelayan itu turun ke laut dengan menaiki rakit sambil membawa peralatan penerangan untuk melepas dan mengitari jaring. Namun lima menit berselang, tiba-tiba mesin PLM Harapan Dua mati sehingga kondisi di laut menjadi gelap. H. Sudi Mukap pun terpisah dengan perahunya dan sejak itu ia menghilang ( Rabi)