Salam X-Kars
Jember - Radar Besuki
Bupati Jember, dr Faida tidak bisa menghentikan proyek
pembanguna tambak udang di Kecamatan Puger, menurut Sekretaris DPC PDIP
Kabupaten Jember Bam- bang Wahyu, massa akan bertindak dengan caranya
sendiri. Jika sampai hari Senin (10/10)
mendatang, Kata Bambang kepada awak media, kemarin, massa menolak adanya
pendirian tambak tersebut dan dan berharap proyek pembangunannya
dihentikan dulu. “Penghentian tersebut bukan karena apa, kami meminta
untuk dilakukan kajian ulang terkait perizinan atas tambak udang
tersebut,” kata Bambang. Sebelumnya, pada Kamis (6/10) lalu, diketahui
ada tim turun ke lapangan yang mengatasnamakan tim 9, yang terdiri dari
kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Jember, Bagian Hukum Setda Jember dan
Humas Setda Jember. “Gak tahu nemui siapa, tapi memang yang datang itu
tim 9. Kalau ada Bupati dan Wabup datang dari warga juga gak ada yang
tahu,” jelasnya.
Menurut beberapa sumber, tidak menutup
kemungkinan jika ini diteruskan akan terjadi sebuah konflik horisontal
antara yang pro dan kontra tambak tersebut. “Namun kalau Bupati tidak
bisa bertindak cepat dan tegas dan tepat bertindak maka hal berbeda akan
terjadi,” ujarnya. Sementara itu, dari informasi yang didapat, bahwa
pihak perusahaan sempat mengatakan kalau memang Bupati Jember akan
mencabut SK Bupati terkait izin pendirian tambak, maka pihak pengusaha
tidak segan-segan akan memPTUN-kannya. Sumber dari perusahaan yang tidak
mau menyebutkan nama dan jabatannya mengutarakan juga bahwa pembangunan
ini akan terus dilanjutkan.
Dan ini terlihat jelas, banyak pekerja
yang menjaga pelaksanaan pembangunan fasilitas tambak tersebut. Bupati
dan Wakil Bupati Jember, dr. Faida dan Drs. KH. Muqit Arief sebelumnya
telah sempat menerima aspirasi dari masyrakat Kecamatan Puger di kantor
Pemerintah Kabupaten Jember,
Masyarakat Desa
Puger Kulon, Kecamatan Puger diwakili Sugito dan Aris menyampaikan surat
bahwa masyarakat desanya keberatan dengan adanya tambak udang di Land
Consolidation (LC) di desa setempat. “Tidak ada masyarakat Puger yang
setuju dengan adanya tambak udang ini. Tidak ada persetujuan dengan
masyarakat sekitar terkait adanya tambak ini. Dan, bagi nelayan
keberadaan tambak udang ini tidak memberikan keuntungan bagi masyarakat
pesisir (Puger),” kata Aris kepada Bupati waktu itu.
Sugito pun menambahkan bahwa masyarakat
yang ada di Puger lebih menghendaki pembangunan pariwisata. “Intinya,
kami meminta agar beroperasinya tambak udang, hanya menguntungkan
segelintir orang saja. Dalam surat itu, ada 700-an warga yang ikut
menolak adanya tambak. Kalau pembangunan pariwisata kami sangat setuju
karena itu bisa menambah pemasukan daerah dan ekonomi masyarakat,”
terang Sugito. Lebih lanjut, Sugito menyatakan masyarakat sangat
mendukung program masterplan Pemerintah Kabupaten Jember yang digunakan
untuk fasilitas umum. “Kami sangat mendukung masterplan Pemkab Jember
yang mana pembangunan itu untuk fasilitas umum, seperti pariwisata,
pasar, puskesmas, pendidikan, dan sarana ibadah,” imbuh Sugito. Di
tempat yang sama, Bupati dr. Faida mengucapkan terima kasih kepada
masyarakat Puger yang mau bekerja sama dengan mau menyampaikan aspirasi
terkait penolakan tambak udang. “Saya berterima kasih masyarakat Puger
mau bekerja sama dengan baik perihal tambak di Jember. Aspirasi ini
mereka sampaikan dalam surat yang ditujukan kepada Bupati dan Wakil
Bupati. Tadi mereka juga mengatakan sendiri maksud kedatangannya,”
terang dr. Faida waktu itu.