Salam X-Kars
Jakarta , Rabi
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan, lebih dari 100 kilogram sabu dan 300-an butir pil "happy five" yang diungkap beberapa waktu lalu, berasal dari Taiwan.
Barang haram tersebut masuk ke Indonesia melalui jalur laut.
"Tidak bisa kami bilang titiknya di mana. Tapi itu semua dari pelabuhan laut, melalui jalur 'pelabuhan tikus'," ujar Budi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Budi membantah penyelundupan dilakukan dengan menggunakan aset TNI Angkatan Udara.
Diketahui, ada oknum dari elit TNI AU, yakni Pasukan Khas Wing I Halim Perdanakusuma yang terlibat dalam jaringan narkoba itu.
"Terlalu berani dan terbuka jika menggunakan aset TNI. Tidak ada seperti itu," ujar dia.
Menurut Budi, 'jalur tikus' itu memang sering dijadikan pintu masuk narkoba dari negara lain.
Selain lepas dari pengawasan aparat, pelaku juga telah bekerja sama dengan masyarakat setempat agar aksi penyelundupan semakin tidak terendus.
"Karena ada pelibatan, mungkin juga masyarakat, nelayan yang sudah bergabung dengan mereka," ujar Budi.
Rencananya, sabu dan pil "happy five" itu akan didistribusikan ke sejumlah kota di Indonesia untuk perayaan pergantian malam tahun baru 2017.
Budi bersyukur bahwa pengungkapan kasus ini mengurangi pasokan narkoba untuk malam tahun baru.
Ia mengatakan, BNN telah menangkap seorang WN Taiwan atas kepemilikan barang-barang tersebut.
Akan tetapi, BNN masih melakukan pengembangan sehingga belum bisa mengungkapkan lebih jauh soal kasus ini
Diberitakan, BNN menggerebek Kompleks Pergudangan Sentral Kosambi, Dadap, Tangerang, Banten, Selasa (15/11/2016).
Polisi menembak mati dua orang jaringan, yakni seorang TNI AU Paskhas Wing I berinisial ZA (31) dan warga Taiwan asal Taiwan berinisial HCHL (35).
BNN hanya berhasil menangkap hidup seorang pria asal Taiwan berinisial YJCH (33).
Barang bukti yang turut diamankan, yakni 100.615 gram sabu dan 300.250 butir pil happy five.
Selain itu, satu pucuk senjata api, delapan butir peluru, dua buah selongsong peluru, satu unit mobil, dan sembilan unit telepon genggam.(rabi)