Kamis, 03 November 2016

Situbondo Fokus Mengembangkan Ekonomi Riil

Salam X-Kars
Situbondo . radarbesuki.com


Bupati Situbondo H.Dadang Wigiarto,SH sedang fokus mengembangkan sektor ekonomi riil  di Situbondo. Salah satu sektor perekonomian masyarakat yang kini sedang dikembangkan yaitu peternakan.

Selain peternak sapi, Bupati mulai melihat prosepek ekonomi peternak ungags bebek. Untuk mendorong laju pengembangan ekonomi ini, Bupati sedang mempersiapkan Pendirian Koperasi Peternakan dan Pertanian.
Menurut Dadang Wigiarto, pendirian koperasi peternakan dan pertanian saat ini sedang disusun. Salah satu tujuan pendirian koperasi ini untuk mendorong perekonomian masyarakat terutama disisi permodalan.
Dadang Wigiarto menambahkan, untuk peternakan sapi Pemkab akan mendorong pola penggemukan sapi, melalui penyediaan pakan ternak yang murah namun mengandung protein tinggi.
Pola ini kata Dadang Wigiarto sudah mulai dilakukan. Pemkab mendatangkan tim ahli untuk mengembangkan jenis tanaman indigofera. Tanaman ini sangat mudah dikembangkan peternak untuk pola pengemukan sapi, karena mengandung protein sekitar 27, 7 persen.
Dadang Wigiarto mengaku Pemkab telah melakukan percobaan di lahan seluas 30 hektar. 15 hektar sudah ditanam dan usianya sekitar 2 bulan. Sedangkan 15 hektar sisanya masih persiapan tanam.
Setiap peternak lanjut Dadang, nanti bisa mendapatkan bibit tanaman indigofera. Tanaman ini bisa ditanaman di atas lahan sekitar 1. 600 dari permukaan laut. Berdasarkan keterangan ahli, tanaman indigofera akan menghasilkan 25 ton perhektarnya. Tanaman ini bisa kembali tumbuh setelah dipotong.
Tak hanya peternak sapi, Bupati Dadang Wigiarto mulai mengembangkan ternak ungas bebek. Saat ini baru terkumpul 30 peternak. Dadang mendorong peternak ungags bebek membuat komunitas untuk memudahkan pola pengembangan dan jejaring pasar.
Menurut Dadang Wigiarto, selama ini peternak bebek selalu mengeluhkan pakan dan pangsa pasar. Melalui komunitas tersebut semua masalah peternak akan lebih mudah diselesaikan.
Bupati Dadang Wigiarto siang kemarin sempat membawa sejumlah wartawan ke salah satu peternak ungas bebek di Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan. Peternak bebek ditempat ini sudah melakukan berbagai inovasi, termasuk membuat tempat penetasan telur otomatis. Hanya dengan 28 hari telur sudah bisa menetas. Penghasilannya juga cukup menggiyurkan. Untuk penetasan bibit 2000 telur ungas bebek bisa meraup penghasilan bersih 6 juta rupiah setiap bulannya.(Rabi)