Sabtu, 24 Desember 2016

Bima Diterjang Banjir Bandang , PLN Mati Total


Bima, Rabi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat memberangkatkan delapan genset dan dua truk bantuan logistik ke Kota Bima pada Rabu, 21 Desember 2016 malam.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasioal Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, untuk mengatasi keterbatasan listrik di Kota Bima, BPBD telah berkoordinasi dengan PLN Provinsi NTB. Sebagai langkah cepat, delapan genset yang ada di gudang BPBD NTB langsung diberangkatkan ke Kota Bima. "Selain itu koordinasi dengan Dinas Kesehatan dilakukan untuk mengirim tenaga medis dan obat-obatan," ujar Sutopo alam keterangan tertulis yang diterima Radar Besuki. com.
Ratusan warga yang terdampak banjir bandang tersebut saat ini tengah dievakuasi oleh petugas. Warga di tiga wilayah Kota Bima, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima saat ini membutuhkan bantuan logistik seperti makanan, air bersih, selimut, dan obat-obatan. "Kebutuhan mendesak saat ini adalah perahu karet, permakanan, air bersih, selimut, obat-obatan, genset, tenda, dan lainnya," imbuh Sutopo.
Kepala BNPB Willem Rampangilei, terus melakukan kontak dengan BPBD Provinsi NTB untuk mengambil langkah-langkah penanganan. Willem sendiri telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkait perkembangan penanganan banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Sumbawa. "Kepala BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB berangkat ke lokasi bencana dan memberikan bantuan. Posko BNPB terus memantau semua perkembangan banjir," tutup Sutopo.
Sementara, Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram melaporkan situasi terkini kota Bima, pascabanjir susulan, Jumat siang 23 Desember 2016 berangsur-angsur surut. "Semakin surut," kata Koordinator Pos SAR Bima Heryanto melaporkan kepada Basarnas Kantor SAR Mataram.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah menginstruksikan warga tetap di tempat pengungsian sebagai antisipasi terjadinya banjir susulan mengingat potensi hujan masih akan terjadi. Selain itu, jaringan komunikasi saat ini masih terganggu dan aliran listrik di wilayah Kota Bima padam total.
Sehari setelah banjir bandang yang melanda hampir seluruh wilayah Kota Bima, beberapa wilayah dan kelurahan kota Bima kembali diterjang banjir. Berdasarkan pantauan tim rescue Pos SAR Bima, banjir kali ini lebih parah dibandingkan banjir Rabu 21 Desember. "Kondisi terparah di wilayah Penarage, Pena Toi dan sekitarnya," ujarnya.
Basarnas telah mengevakuasi warga dari pagi hingga sore hari. Warga yang terisolasi banjir diungsikan sementara ke dataran yang lebih tinggi. Hingga saat ini belum ada laporam adanya korban jiwa.
Tak mau berlama -lama, PLN langsung turun tangan.  
General Manager PT PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat Karyawan Aji mengatakan kondisi kelistrikan di Kota Bima sudah pulih 89 persen setelah tim teknisi melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir.
Ia juga mengatakan jumlah total beban sistem Bima yang dipasok PLN saat ini telah mencapai 37,6 megawatt (mw). Sementara pada kondisi normal sekitar 42 mw.  (din/rabi)