Lumajang, Rabi
Hari terakhir event Loemadjang
Djaman Doeloe yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kawasan Wonorejo
Terpadu (KWT) kembali dipadati pengunjung. Aliran pengunjung yang datang
seperti air mengalir sampai jauh, Senin(12/12).
Pengamatan
tim lumajangsatu.com, para pengunjung baik mengendarai roda dua dan roda empat
terus memadati KWT. Bahkan, banyak anak muda yang mengenakan pakaian jadul.
"Pengunjung hari terakhir jauh lebih banyak dibanding pembukaan dan minggu
kemarin," ujar Arif Efendi, Ketua Pelaksana Loemadjang Djaman Doeloe.
Bagi
dia, membludaknya pengunjung dihari terakhir jauh daru prediksi. Bahkan, para
pengunjung mendekati hari penutupan terus berdatangan. "Dari luar kota
juga hadir, antusiasme pengunjung luar biasa," paparnya.
Para
pengunjung menggunakan waktu yang mepet dengan penutupan dengan mengambil
gambar stand-stand terjadul. Tak jarang ada yang secara berombongan hadir
menggenakan pakaian jadul.
Membludaknya pengunjung di hari terakhir Loemadjang Djaman Doeloe membuat tempat parkir terbatas. Akibatnya, petugas lokal dan Dinas Perhubungan kelimpungan mengatur parkir.
Pengamatan radarbesuki.com, Senin(12/12), parkiran roda dua di Depan Museum dan Gudang Rabat penuh sesak. Sedangkan parkir roda empar di Kantor DPRD Lumajang juga penuh sekali.
Akibatnya, banyak kendaraan roda empat diparkir di Kawasan Terminal dan Pinggir jalan di Kawasan Wonorejo Terpadu. Bahkan, ada halaman rumah warga dijadikan tempat parkir. "Pengunjung kali ini luar biasa banyak, lokasi parkir jadi terbatas," ujar Timbul, petugas Dishub.
Baidawi salah satu petugas Parkir Disbudpar mengaku kewalahan dan kerap perang mulut dengan pengunjung yang memaksa memasukan motor ke arena Loemadjang Djaman Doeloe. "Kita kewalahan, alasan dari pengunjung ada yang mengaku bekerja di pemkab atau di aparat penegak hukum, kami minta tetap memarkir ditempat yang disediakan Dishub," paparnya.(ls/rabi)