Salam X-Kars
Banyuwangi , radarbesuki.com
Banyuwangi Ijen Green Run (BIGR) 2016 yang akan dihelat 3 Desember mendapat perhatian dari para pecinta trail run. Tiga hari menjelang pelaksanaan, lebih dari 200 peserta dari berbagai kota di Indonesia mendaftarkan diri untuk mengikuti even yang baru pertama digelar di Banyuwangi ini.
Dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi Wawan Yadmadi meski digelar pertama kali, animo para runner luar kota mengikuti even ini tergolong tinggi. Tercatat runner dari Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bekasi, Samarinda, Bogor akan turun dalam perlombaan trial run ini. Tak ketinggalan pula, pelari dari kota di sekitar Jawa Timur juga akan ambil bagian.
"Juga ada pelari kebangsaan Prancis yang mendaftarkan diri. Para pelari yang ambil bagian rata-rata mereka tergabung dalam klub runner," kata Wawan.
Salah satu runner yang memastikan diri untuk ikut dalam BIGR kali ini adalah Natascha Oking atau akrap disapa Ule. Ia merupakan istri dari vokalis grup band kenamaan, Kaka Slank. Ule sendiri selama ini aktif di komunitas lari Cibubur Runers.
Lomba ini terbagi dalam tiga kategori, yakni kelas 6 KM, 12 KM hingga 25 KM. Para pelari dalam even sport tourism ini tak hanya disuguhkan bentang alam yang hijau dan menakjubkan, suguhan kultur kehidupan ala masyarakat pegunungan juga akan menambah keeksotisan.
Para peserta akan disuguhi buah-buahan yang banyak tumbuh di sekitar lereng Ijen dan berbagai kuliner yang berbahan dasar hasil pertanian disana. Seperti jagung buah yang saat ini sedang dikembangkan di Perkebunan Kalibendo. Di tengah perjalanan, peserta bisa mengonsumsi buah atau menikmati segarnya kelapa muda.
"Bisa dibayangkan asyiknya. Tentunya akan menambah semangat untuk para pelari," ujar Wawan.
Sebagai persiapan, panitia telah melakukan pemasangan berbagai rambu-rambu dan penunjuk arah (routing) untuk memandu para peserta.
“Rambu-rambu dan routing telah dipasang sejak hari minggu kemarin (27/11). Bagi para peserta yang ingin mencoba lintasan Banyuwangi Ijen Green Run sudah bisa dipergunakan,” jelas Wawan.
Sebagai even yang pertama kali digelar, tentu para peserta membutuhkan waktu adaptasi dengan tipografi dan udara sekitar lereng Ijen tersebut. Dengan rute yang melintasi sungai, perkebunan, belantara dan padang savana dengan kontur lintasan yang naik turun mengharuskan para peserta untuk mencobanya terlebih dahulu.
“Terutama bagi para pemula, bisa berlatih terlebih dahulu untuk beradaptasi dengan lintasan sehingga bisa mencapai target. Rambu telah kita pasang bagi peserta yang ingin menjajal rute,” pungkas Wawan. (rabi)