Rabu, 07 Desember 2016

SKB Kraksan Jadi TUK Batik

www.radarbesuki.com
Probolinggo, Rabi
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kraksaan ditetapkan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) membatik. Penetapan itu berdasarkan Keputusan Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Batik Nomor : KEP.001/LSKBatik/XI/2016, tanggal 3 November 2016.

Atas penetapan tersebut maka SKB Kraksaan menggelar uji kompetensi batik yang diadakan oleh LSK Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Senin dan Selasa (04-05/12/2016).

Uji kompetensi ini diikuti oleh 85 orang Warga Belajar (WB) yang mengikuti program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) membatik di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Diantaranya PKBM Al Ikhlas Kecamatan Pajarakan, PKBM Nurul Barokah Kecamatan Gading, PKBM Nourma Ain Kecamatan Kraksaan, PKBM Al Fatih Kecamatan Paiton, PKBM Sekar Sari Kecamatan Pakuniran, Majelis Ta’lim Al Ikhlas Kecamatan Maron serta SKB Kraksaan.

Kepala SKB Kraksaan Safiudin mengungkapkan kegiatan ini bertujuan memberikan pengakuan dan kelayakan bagi para warga belajar yang mengikuti program PKK membatik untuk mendapatkan sertifikat dari lembaga sertifikasi nasional membatik. “Dengan sertifikat itu, mereka bisa membuka usaha sendiri hingga untuk bekerja di tempat-tempat usaha membatik. Juga sebagai modal bagi para warga belajar dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA),” ungkapnya.

Dalam uji sertifikasi itu, 85 warga belajar dibagi dalam dua gelombang. Mereka mendapatkan dua sesi ujian. Yakni, 50 soal tentang pengetahuan membatik, dilanjutkan dengan praktik membatik di SKB Kraksaan.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo melalui Kasi Pendidikan Luar Sekolah Massajo mengatakan bahwa program PKK ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dari kalangan pemuda yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Bukan bisnis yang dikedepankan, tetapi semangat dan kemampuan berwirausaha peserta didik.
“Harapannya mereka memiliki ketrampilan dan keahlian yang nantinya bisa lulus serta mendapatkan sertifikat kompetensi sehingga mempunyai daya ungkit untuk menurunkan angka pengangguran,” pungkasnya. (wan/mas/rabi)