Salam X-Kars
Romantisme Ranu Kumbolo Lumajang
Radar Besuki
Terletak di ketinggian ±2.400 Mdpl, Lumajang , Jawa
Timur, danau seluas 12 hektare ini dinobatkan sebagai danau kedua tercantik di
Indonesia setelah Danau Toba di Sumatera Utara. Danau ini seolah menjadi oase
pendaki setelah menempuh perjalanan panjang. Di sinilah tempat pertama para
pendaki mendirikan tenda untuk istirahat besar.
Menikmati pemandangan matahari terbenam di danau
yang terlihat biru dari ketinggian itu menjadi obat lelah yang begitu manjur.
Jika di mendaki pada masa bulan purnama, bonus pemandangan indah pada malam
hari sangat sayang untuk dilewatkan. Namun perlu diingat, resort Ranu Kumbolo
merupakan jalur angin sehingga pada saat bulan purnama, suhu di Ranu Kumbolo
bisa turun hingga -4 derajat selsius.
Di pagi hari, kita akan dibangunkan dengan hangatnya
mentari, lagi-lagi pemandangan sunrise yang sangat sayang dilewatkan di danau
ini. Sembari mengisi perbekalan air dan mempersiapkan santap pagi sebelum
melanjutkan perjalanan, Ranu Kumbolo tak henti memeluk mesrah setiap pengujung
yang mengambil airnya. Tak heran, banyak pendaki yang menyebut Ranu Kumbolo
sebagai surganya Gunung Semeru. Romantismenya selalu membawa pendaki tak puas
hanya sekali mengunjunginya.
Ranu Kumbolo yang ada di ketinggian
2.400 meter dpl ini punya debit air yang cukup stabil sehingga bisa dinikmati
sepanjang tahun. Sebagai sumber air tawar yang sangat dibutuhkan pendaki,
beberapa larangan pun harus dipatuhi travelers, seperti tidak boleh mandi,
buang sampah sembarangan, mencuci peralatan makan dengan detergen, berenang,
buang air kecil dan buang air besar di danau agar kebersihannya selalu terjaga.
Apa konsekuensi kalau kamu melarang
aturan keras di Ranu Kumbolo ini? Ada ranger yang siap memberikan kamu
ganjaran, ataupun pendaki pendaki lain yang siap menghukummu. Hukumannya
bermacam-macam. Contohnya, kamu bisa memilih antara berendam selama 2 jam di
air sedingin es di Ranu Kumbolo, atau memunguti sampah – sampah yang bertebaran
di sana. Nah, oleh karena itu, sebaiknya kamu tidak melanggar peraturan di
sini, travelers. Karena peraturan dibuat untuk kebaikan bersama dan menjaga
agar Ranu Kumbolo senantiasa terjaga kebersihannya.
Di area ini juga terdapat juga
Prasasti Kumbolo yang konon menjadi peninggalan Kerajaan Kediri serta arca
(arcopodo) yang konon menjadi peninggalan masa Kerajaan Majapahit sehingga
umurnya diperkirakan sudah ratusan tahun. Bisa dibayangkan ya kalau dulu
orang-orang Majapahit juga suka berkelana hingga ke kawasan danau ini.
Tips
mendaki Ranu Kumbolo
Sebelum melakukan pendakian ke Ranu
Kumbolo, ada baiknya kamu mempersiapkan fisik yang prima terlebih dahulu dengan
melakukan olahraga rutin seperti jalan cepat ataupun berlari selama 60 menit
setiap hari. Karena pendakian selama 4-6 jam dapat membuat kakimu ‘kaget’ dan
ini dapat menyebabkan kram ataupun gangguan otot lainnya. Belum lagi, kamu
harus membawa beban perbekalan di punggung, menuntutmu untuk punya kesiapan
fisik yang ekstra.
Di Ranu Pane, kamu juga akan diminta
bukti kesiapan fisik berupa surat keterangan sehat dari dokter, jadi sebaiknya
siapkan sebelum mendaki, ya. Nggak lucu, kan kalo kamu udah siap dengan
peralatan lengkap dan tiba di Ranu Pane, namun ditolak oleh petugas karena kamu
tak memiliki surat keterangan sehat tersebut. Siapkan juga fotokopi KTP atau
identitas lain yang berlaku, karena ini akan diminta oleh petugas pendaftaran
di Pos Ranu Pane.
Tak perlu membawa pakaian terlalu
banyak saat mendaki Ranu Kumbolo, yang terpenting adalah pakaian tersebut dapat
melindungimu dari udara dingin, karena suhu di Ranu Kumbolo, terutama saat
malam hari dapat mencapai hanya beberapa derajat celcius yang dapat membuatmu
beku.
Perbekalan juga tak perlu membawa
terlalu banyak, cukup bawa bekal makanan secukupnya, dan snack cokelat ataupun
snack berenergi lain dan air putih yang cukup untuk dikonsumsi selama kamu
dalam perjalanan mendaki. Membawa daging ataupun ikan yang telah dibumbui juga
ide yang bagus, sehingga di Ranu Kumbolo nanti kamu hanya perlu untuk
memanggang/membakarnya saja setelah mendirikan tenda. Wah, makan daging/ikan
bakar di tengah udara dingin Ranu Kumbolo? Kedengerannya aja udah lezat ya!
Salah satu lagi yang terpenting
adalah, siapkan kantong untuk menampung sampah-sampahmu, travelers. Dan jangan
lupa untuk dibawa lagi saat kamu turun ke Ranu Pane, karena di sana disediakan
tempat pembuangan sampah khusus. Jadilah pendaki yang bertanggung jawab dengan
tidak merusak, dan ikut menjaga kebersihan. (rabi)