Radar Besuki
Upaya Pembusukan Institusi Polri, Siapa Diuntungkan...?!
Beberpa hari terakhir ini kita disuguhi berbagai informasi
negatif terkait kinerja Polri dan institusi nya. Mulai dr cuitan Harris
Azhar (KontraS) yg mengutulip pengakuan terpidana mati narkoba, Freddy
Budiman, kemudian berita oknum polisi yg menghajar penjaga warnet hingga
yg terakhir berita seorang polwan Singkawang yg menampar pelanggar lalu
lintas.
Khusus berita yg terakhir, klarifikasi dan
laporan tertulis dari Brigadir Yusitasari, polwan yang menampar pelanggar
lalin. Rupanya masih ada yang balum terungkap dari kejadiantersebut
Sang Polwan untuk menggali lebih
dalam tentang kejadian tersebut secara detail. dari situ terungkap bahwa ada upaya
sistematis untuk mendiskreditkan institusi polri dan anggota2nya.
Perlu diketahui bahwa pelanggar lalin adalah seorang laki2
keturunan Tionghoa bernama Ahoi (dr nama di STNK), dia fasih berbahasa
Tionghoa. Disamping tdk mengenakan helm dan dibawah pengaruh alkohol,
dia jg tidak memiliki SIM. Nampak sekali dia sengaja memancing emosi dan
masalah dengan tidak mengindahkan teguran petugas untuk mengenakan helm yang
dijepit di jok motornya.
Bahkan, dia menunjukkan arogansi dan kesombongannya dg
membantah setiap nasihat dr petugas. Bahkan mencaci petugas dengan kata- kata yang tidak
sepantasnya dengan bahasa Tionghoa. Tdk berhenti sampai disitu, dia melakukan
kekerasan fisik terhadP petugas wanita dengan menarik2 rompinya dan menendang
kakinya.
Kekerasan secara verbal dalam bahsa Tionghoa, misalnya
_congnyame cibai_ (menurut seorang kawan, cibai dalam bahasa Tionghoa brarti
vagina _maaf).
Perekam kejadian dan pengunggah di YouTube juga keturunan
Tionghoa bernama Cho Bui Tho, dengan sengaja tidak menginformasikan secara
lengkap detail kejadian, dia malah memberi komentar negatifterha video yangg
dia unggah.
Yg lebih mengagetkan adalah, pasca kejadian tsb rame di
medsos, pihak pelanggar mendatangi Sang Polwan meminta uang ganti rugi
senilai 50 jt rupih. Pihak pelanggar mengancam akn melaporkan ke provost,
jika permintaan terasebut tdk dipenuhi.
Rentetan kejadiantersebut mungkin tidak terorganisir, tapi secara
sporadis nampak ada upaya dari pihak2 tertentu utk terus menyudutkan dan
melemahkan institusi polri. Satu kesalahan polisi di-blow up habis2an, tapi sejuta kebaikan dan pengabdian polisi tdk dianggap bahkan ketika
diunggah dianggap sebagai pencitraan pencitraan.
Institusi polri adl lembaga resmi negara yg keberadaan dan
fungsinya jelas diatur dlm perundang-undangan, dibiayai dengan uang negara.
Institusi kepolisian sangat penting dan vital dlm menjaga dan menjamin rasa
aman masyarakat.
Sudah sewajarnya kita sebagai sesama anak bangsa ikut menjaga dan
mengawasi institusi polri dari upaya upaya pelemahan dan penghancuran. Akn ada
pihak2 yang diuntungkan dengan lemahnya institusi polri. Yaitu mereka yg
mengambil manfaat dari setiap kekacauan dan ketakutan.
Mari kita jaga bersama institusi
polri , bersihkan dari oknum nakal, dan kita lawan dr setiap
upaya pembusukan.Polri kuat rakyat aman, polri lemah masyarakat resah.