Sabtu, 03 September 2016

banjir



Banjir Rendam 150 Rumah di Deliserdang

Salam X-Kars
Radar Besuki
Ratusan rumah di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, terendam banjir. Banjir tahunan ini diperparah dengan hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak Jumat 2 September 2016.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang, Zainal Abidin, menyatakan ada 150 rumah yang terdampak banjir. Ketinggian air mencapai 1,5 meter. 
"Banjir yang merendam rumah warga masih tinggi. Sebenarnya ini banjir tahunan. Tetapi, karena hujan deras, apalagi perumahan itu dibelah Sungai Batangkuis, maka banjir semakin tinggi," jelas Zainal Abidin, Sabtu (3/9/2016)
Menurut Zainal, warga yang rumahnya terkena banjir terpaksa mencari tempat yang lebih tinggi untuk berlindung. Curah hujan yang diperkirakan terus meningkat dalam beberapa hari ini juga dikhwatirkan membuat banjir semakin tinggi.

"Memang kalau hujan terus, kawasan itu cukup parah terkena banjir. Warga masih menyelamatkan barang-barang mereka dengan mengangkatnya ke lokasi yang tidak terkena banjir," ujarnya.

Pihaknya bersama kepala desa juga telah mendirikan tempat evakuasi. Tak hanya itu, tak jauh dari lokasi banjir, juga dibuat dapur umum untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir.
"Warga juga membuat dapur umum. Tim bersama kepolisian sudah turun ke lokasi untuk memberikan bantuan. Selain itu sudah dibuat posko pengamanan bagi warga yang tidak dapat menempati kediamannya," ujar dia.
Sebelumnmya, Hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam, jalur pantura Semarang-Demak, tepatnya ruas Kaligawe Raya dan Jalan Raya Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, terendam banjir dengan ketinggian 20-40 sentimeter. Dua panel mesin pompa penyedot air hilang dicuri.

Pantauan Rabi, Selasa 30 Agustus sejak dini hari ratusan kendaran baik dari dalam Kota Semarang maupun dari arah Demak terjebak kemacetan. Air menggenangi Jalan Raya Kaligawe mulai terowongan tol hingga SPBU Kaligawe sepanjang satu kilometer.
Hujan lebat yang mengguyur Kota semarang sejak Senin malam, juga mengakibatkan air menggenangi Simpang Genuk Indah hingga Polsek Genuk.

Menurut catatan warga, kawasan ini memang kerap dilanda genangan. Tidak saja saat musim hujan. Banjir kerap terjadi akibat air laut alias rob. Demikian kata Sunardi, 40, warga lain yang terjebak macet di ruas Jalan Genuk.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi geram karena panel pengoperasian dua pompa di Rumah Pompa Kali Banger hilang. Dengan hilangnya dua dari lima panel pompa penyedot tersebut, lanjut Hendrar, mesin tidak dapat difungsikan. Dia memerintahkan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral untuk menganggarkan pengadaan panel di APBD perubahan. (rabi)