Kamis, 22 September 2016

RADAR BESUKI : Festival Muharram Agenda Tahunan

BONDOWOSO - RADAR BESUKI 

SALAM X-KARS

Festival Muharram merupakan pesta rakyat dengan kemeriahan bernuansa Islami menampilkan berbagai macam kesenian dan produk-produk unggulan yang disajikan dalam berbagai bentuk kegiatan. Sedangkan seni yang ditampilkan, merupakan kolaborasi dari berbagai kesenian seperti Hadrah, Singo Ulung, Pujian, Macapat yang dikemas dalam paket yang mencerminkan budaya religi dan karakteristik masyarakat Bondowoso yang beriman, berdaya dan bermartabat. Selain itu berbagai acara menarik telah disiapkan . Menurut rencana berlangsung tanggai 1 hingga 16 Oktober 2016 

Festival Muharram merupakan agenda tahunan kabupaten Bondowoso. Meski acara ini mampu menyedot ribuan penonton namun saat ini  mendapat kecaman anggota badan anggaran (Banggar) DPRD Bondowoso. Alasannya perayaan ini tetap dilakukan saat penundaan Dana Alokasi Umum, (DAU) yang berdampak kepada pembangunan di masyarakat. Ketua Fraksi PDIP, Andi Hermanto, mengatakan, penyelenggaraan Festival Muharam tahun 2016, yang menelan anggaran hingga Rp 1 miliar.
Rencana ini sebelumnya sudah mendapat penolakan di Banggar DPRD Bondowoso. “Dalam rapat terakhir, Banggar DPRD Bondowoso sempat meminta pemkab menunda atau meniadakan kegiatan yang tak bersentuhan langsung dengan pelayanan dasar,” kata Andi Hermanto. Ia membenarkan, dalam rapat terakhir sudah disampaikan agar pemkab menunda kegiatan- kegiatan yang tidak bersentuhan langsung dengan pelayanan dasar.

Salah satunya yang disarankan ditiadakan itu Festival Muharam. “FPDI akan mempertanyakan alasan pemkab melanjutkan kegiatan Festival Muharam di tengah defisitnya anggaran karena DAU Bondowoso ditunda Rp 100 miliar,” tegasnya. Ia juga akan mempertayakan kepada pihak pemerintah. Karena sebelumnya Banggar sudah meminta pemerintah untuk meniadakan kegiatan festival muharram . Faktanya, lanjut Andi, kegiatan tersebut sudah terjadwal, sehingga pihaknya menuding pemkab tidak mengidahkan saran dari Banggar. “Ini saya anggap sebagai pembangkangan, dan eksekutif sudah tidak menghargai legislatif,” tegasnya.

Sekretaris Kabupaten Bondowoso, Hidayat, sebelumnya sempat menyatakan tidak akan membatalkan agenda tahunan itu, meski penyaluran DAU ditunda. Sebab, kata Hidayat, acara itu merupakan kegiatan penting yang harus dilaksanakan untuk promosi Bondowoso ke berbagai daerah. Sehingga untuk kegiatan Festival Muharram Sekkab tidak akan melakukan penundaan anggaran. Pemkab Bondowoso juga telah menyiapkan  anggaran untuk acara ini tidak lebih dari Rp1 miliar. “Mengingat pentingnya acara itu, saya ingin Bondowoso dikenal di luar negeri. Maka harus buat kegiatan karena ini strategi marketing. Ini urgent untuk promosi kita,” imbuhnya. (Rabi)











 Andi Hermanto

Related Posts: