Salam X-Kars
Jakarta - Radar Besuki
Insiden papan reklame digital atau videotron di kawasan Jalan Pangeran Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang menayangkan sebuah film porno ditengah jalan dinilai sebagai peristiwa yang memprihatinkan dan kesalahan luar biasa.
"Saya sangat memprihatinkan, mengapa itu ditayangkan ditengah jalan, sudah menyalahgunakan aturan luar biasa dan harus segera di usut," kata Sosiolog Musni Umar saat dihubungi , Sabtu (1/10/2016).
Hal-hal seperti itu, sambungnya, bukan hanya membuat orang 'terpesona' untuk menyaksikannya. "Namanya juga orang, habis nonton itu (reklame video porno) bisa langsung terpancing untuk melakukannya," ujarnya.
Musni pun mempertanyakan tentang kecolongannya video porno itu tayang disebuah reklame digital. Menurutnya, papan reklame tidak boleh ada hal-hal yang sifatnya porno, namun harus yang mendidik, yang menyadarkan dan membawa masyarakat kepada nilai kehidupan yang positif.
"Apakah ini satu kesalahan atau keisengan? Ini harus segera diusut. Supaya tidak terulang lagi," ungkapnya.
Dia menegaskan pemerintah, pihak kepolisian dan instansi terkait harus segera mengusut peristiwa papan reklame berbau digital dengan berbau porno, tidak boleh menutup mata. Agar di masa depan tidak terulang, kalau tidak diusut didiemin saja, seolah-olah masyarakat tidak memprotes nantinya akan dilakukanya lagi.
"Pemerintah tidak boleh tutup mata dengan kasus ini. Pokoknya ini harus diusut apakah sengaja atau kelalaian," ucapnya.(Rabi)