Jumat, 30 September 2016

Radar Besuki : Polemik Bacakades

Salam X-Kars 
Situbondo - Radar Besuki
Polemik hasil tes bakal calon kades (Bacakades) Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, tampaknya bakal berbuntut panjang. Ketiga bakal calon gagal maju ke bursa pencalonan karena tidak lolos tes, menolak dilaksanakannya koreksi ulang. Penolakan itu disampaikan saat ketiga bacakades yang gagal itu dikumpulkan di lantai dua kantor Pemkab Situbondo, Selasa (27/9). 

Dalam pertemuan yang dihadiri panitia Pilkades dan beberapa pejabat Bagian Pemerintahan itu, ketiga bakal calon gagal itu bahkan mengancam akan menem- puh jalur hukum. Langkah tersebut, karena ketiganya mengklaim menemukan adanya indikasi kejanggalan dibalik pelaksanaan tes tulis bacakades. Tidak hanya soal pengacakan soal dan jawaban tes saja. 

Mereka juga mengaku mendapatkan selembar ‘surat kaleng’ yang menyebut tiga nama bakal calon yang tidak akan lolos tes. Surat kaleng itu konon ditemukan di sebuah warung, sebelum pelaksanaan tes lalu. “Kami jelas menolak hasil tes, karena banyak ditemukan kejanggalan. Salah satunya, karena saat pelaksanaan soal tes itu kurang. Lalu dibuatkan saat itu juga, den- gan tidak terbuka juga. Sete- lah diputuskan ternyata yang lulus semua di bagian B yang awalnya kurang itu. Yang tidak lulus semua di A,” kata Abul Hasan, salah satu bacakades yang gagal. 

Tak heran, pertemuan ketiga bakal calon gagal dengan panitia dan pejabat Bagian Pemerintahan itu sempat memanas. Bahkan, Abu Hasan itu sempat beberapa kali menggebrak meja, sambil menuding kinerja panitia Pilkades di desanya tidak profesional. Abu Hasan mengaku memiliki massa pendukung cukup banyak. Sementara bakal calon gagal lainnya, Iswahyudi mengaku juga sudah menggalang dukungan secara massal. Bahkan, dia mengklaim sudah men- gumpulkan KTP penduku- ngnya hingga 3000-an orang. “Semua yang dilakukan panitia itu sudah sesuai regulasi. Pelaksanaan tes juga sudah cukup independen, karena pertaruhannya integritas tim penguji. Makanya, saya kira sudah cukup elegan jika mereka (bakal calon gagal, red) menempuh jalur hukum jika memang ditemukan kecurangan,” tandas Kasi Kelembagaan Desa Bagian Pemerintahan Pemkab Situbondo, Yogi Kripsian Syah. Terkait munculnya dugaan kebocoran soal tes, Yogi memastikan, hal itu tidak akan terjadi. 

Kesalahan terjadi hanya pada tingkat penggandaan materi soal saja. Namun tetap tidak mengurangi sterilnya materi tes. Bahkan, materi dan kunci jawaban sengaja dibuat acak untuk menghindari terjadinya kebocoran. Karena itu, menurut Yogi, peserta yang tidak lulus bukan karena mengerjakan kunci A. Sebab ada juga bacakades dengan kunci A yang bisa lulus tes. “Yang jelas, tahapan pilkades akan tetap lanjut. Persoalan nanti dalam prosesnya ada putusan pengadilan, itu lain lagi. Karena dalam aturan seperti itu,” tegas Yogi. 

Diberitakan sebelumnya, hasil tes bakal calon kepala desa (Bacakades) di Situbondo rupanya mulai memicu reaksi sebagian warga. Buktinya, ratusan warga Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, memilih turun ke jalan, Senin (26/ 9). Mereka melabrak kantor pemkab Situbondo, untuk memprotes gagalnya tiga bakal calon Kades di desanya untuk maju dalam bursa pencalonan. Ketiga bakal calon itu dicoret karena tidak lolos melewati tahapan tes tulis yang diselenggarakan pihak panitia desa. Warga menuding, ada rekayasa dibalik tidak lolosnya tiga bakal calon dalam tes tersebut (Rabi)