Selasa, 13 September 2016

Tenggelam

Salam X-Kars
Tiga Santri Al Falah Tewas Tenggelam

Jombang -Rabi
Tiga santri Pondok Pesantren Al Falah, Dusun Ngreco, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang, yang tenggelam di Sungai Brantas desa setempat, berhasil ditemukan semua.
Setelah dua santri ditemukan pada siang harinya, terakhir yang ditemukan Tim SAR (Search and Rescue) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang adalah Adi Tricahyo alias Adi (18), warga Desa Pojokrejo. Adi ditemukan di sekitar lokasi tenggelam, Selasa (13/9/2016) malam dalam kondisi tak bernyawa.



Beberapa jam sebelumnya, petugas juga menemukan dua korban lain, Ardiansyah (19), warga Pojokrejo, Kesamben dan Burhanudin (19), warga Desa Bakalan, Kecamatan Sumobito. "Seluruh korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimandikan, disalati, dan dimakamkan. Ketiganya ditemukan di sekitar lokasi tenggelam, terpisah," ujar Kapolsek Kesamben AKP Yudiono, Rabu (14/9/2016).
Kepala BPBD Jombang Nur Huda menambahkan, upaya pencarian tiga santri yang tenggelam melibatkan tim gabungan dari SAR BPBD Jombang, SAR BPBD Mojokerto, SAR Provinsi Jawa Timur serta SAR Brimob Polda Jatim. Tim SAR gabungan berjumlah sekitar 40 orang, menggunakan enam perahu karet. "Area pencarian diperluas dengan menyisir Sungai Brantas hingga Jembatan Pagerluyung di wilayah Kabupaten Mojokerto atau sekitar 6 kilometer dari lokasi," ujar Nur Huda.
Diberitakan, tiga orang santri Ponpes Al Falah Dusun Ngreco, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, tenggelam di Sungai Brantas desa setempat, Senin (12/9/2016). Petaka terjadi saat mereka mencuci jerohan (organ dalam) dari hewan kurban yang disembelih di ponpes setempat.
Ketiganya Adi Tricahyono (19), Ardiansyah (19), warga Desa Pojokrejo, dan Burhan, (17) warga Desa Bakalan, Kesamben. Miftahul Huda, pengasuh Ponpes Al Falah mengatakan, pihak pondok menyembelih 12 ekor kambing dan 2 ekor sapi. Acara semula berlangsung lancar. Mulai pemotongan hingga pengemasan, semua beres.


Selanjutnya, 14 pemuda membawa jerohan ke Sungai Brantas untuk dibersihkan. Tidak ada kendala saat kegiatan mencuci jerohan itu. Semuanya berlangsung lancar. Setelah beres, 7 santri kembali pulang, namun 7 lainnya masih berada di sungai untuk mandi.
Dari sinilah petaka bermula. Seorang santri bernama Burhan (18), terlihat tangannya melambai-lambai meminta tolong. Rupanya dia tiba-tiba tenggelam terseret arus. Melihat temannya tenggelam, empat santri lainnya berusaha menolong. Termasuk Adi dan Ardi. Namun tragis, justru dua orang terakhir ini ikut tenggelam. (rabi)