Sabtu, 01 Oktober 2016

Kekecewaan KHR Ahmad Azaim

 Salam X-Kars

Situbondo - Radar Besuki

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy kecewa dan prihatin atas digelarnya panggung Rock-Dangdut di alun-alun kota Situbondo. Kekecewaan dan keprihatinan itu diungkapkan  Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo karena konser yang menampilkan artis ibu kota itu  digelar menjelang pergantian Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1438 H hingga malam hari.

KyaI Azaim mengaku malu ketika ada salah satu warga Gresik mempertanyakan kepada dirinya tentang digelarnya panggung Rock Dangdut di alun-alun kota Situbondo. Menurutnya, warga Gresik tersebut memperoleh kabar dari keluarganya di Situbondo yang mengeluhkan tentang digelarnya pertunjukan dangdut justru di saat daerah lain sibuk melaksanakan kegiatan keagamaan menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1438 H. 

“Muka saya seperti ditampar kanan kiri ketika ada warga daerah lain yang mempertanyakan pertunjukan musik rock-dangdut yang digelar di kota bergelar bumi sholawat ini justru dilaksanakan bersamaan dengan malam Tahun baru Islam”. Jelas Kyai Azaim kepada Sabtu (01/10/2016).

Panggung Rock-Dangdut mulai didatangai pengunjung sejak sore hari

Kekecewaan cucu Kyai Asad itu sangat beralasan, pasalnya di saat daerah lain menggelar acara sholawatan dan acara bernuansa kegaamaan lainnya dalam menyambut 1 Muharram, Situbondo yang dikenal sebagai kota religius justru menyambutnya dengan acara yang bernuasa hura-hura. Kepada pihak penyelenggara dan pihak-pihak yang bertanggung jawab,  Ia mempertanyakan kepekaan keagamaannya (sense of relegius)

“Sangat disayangkan, di saat daerah lain seperti Pamekasan, Probolinggo dan kabupaten lainnya menyambut Tahun Baru Islam dengan kegiatan sholawat dan kegiatan bernuasa keagamaan, kota Situbondo yang berjuluk kota Santri dan bumi Sholawat Nariyah justru menyambutnya dengan pertunjukkan dangdut, lalu mana sense of religiutas mereka?”, tambahnya dengan nada serius. 

Salah satu bagian yang tampak dari pertunjukan rock-dangdut di alun-alun kota Situbondo

Kyai muda kharismatik itu menegaskan, tidak hanya dirinya, tidak sedikit pula para ulama dan Kiyai Situbondo yang menyayangkan acara dangdutan di pusat kota yang digelar bersamaan dengan momentum tahun baru Islam. Padahal sebelumnya, pada saat perayaan Tahun Baru Masehi yang lalu banyak pihak yang mengkritik cara pemerintah merayakannya. 

“Lha, sekarang malam tahun baru Islam malah diisi dengan kegiatan musik dangdut seperti tahun baru masehi, ini kemunduruan namanya”.  Tegas Kyai Azaim. 

Karenanya, ia berharap ke depan hal seperti ini  tidak terulang kembali dan meminta kepada semua pihak untuk memiliki kepekaan keagamaan. Karena menurutnya, sangat tidak pantas masyarakat Situbondo yang dikenal agamis justru tak menampilkan corak keagamaannya justru ketika ada momentum tahun baru Islam seperti ini. 

Poster pagelaran Rock-Dangdut sudah dipasang jauh hari sebelumnya di beberapa titik di kabupaten Situbondo

Seperti diketahui, pada Kamis 1 Oktober 2016 kamarin digelar pertunjukan Rock-Dangdut di alun-alun kota Situbondo, menampilkan dua artis kenamaan ibu kota, ST Setia dan pedangdut Cita-citata. Tidak tanggung-tanggung, pertunjukan musik tersebut dimulai sejak sore hingga malam hari bersamaan dengan momentum peringatan 1 Muharram 1438 H. (Rabi)