Salam X-Kars
Jember - radarbesuki.com
Selama Januari hingga Juni 2016, 11 ton kopi bubuk diduga raib dari gudang produksi PDP Kahyangan. Dugaan itu ditemukan Komisi C DPRD Jember saat melakukan sidak di PDP Kahyangan, Kamis pagi.
Ketua Komisi C DPRD Jember, Siswono, menyatakan, sidak dilakukan untuk memastikan adanya laporan 7 ton kopi bubuk milik PDP Kahyangan yang hilang saat kondisi keuangan internalnya sedang krisis. Data yang diperoleh dari gudang produksi kopi PDP Kahyangan menyebutkan, kopi bubuk yang hilang setelah proses pengolahan itu bukan 7 ton melainkan justru 11 ton.
Raibnya kopi itu terungkap setelah Komisi C menemukan ketidaksesuaikan data jumlah kopi yang diolah dengan data penjualan yang dikeluarkan oleh gudang produksi PDP Kahyangan. Siswono menduga, hilangnya kopi bubuk tersebut dilakukan oleh oknum internal PDP Kahyangan. Ia berharap temuan itu di tindaklanjuti secara hukum.
Komisi C DPRD Jember juga akan mengundang manajemen, Satuan Pengawas Internal PDP Kahyangan untuk menjelaskan terkait raibnya 11 ton kopi bubuk tersebut.
Sementara Kepala Produksi dan Teknik PDP Kahyangan, Gatot Hadianto, menyebutkan jika raibnya kopi bubuk itu masih dalam pemeriksaan Satuan Pengawas Internal (SPI) PDP Kahyangan. Ia belum mengetahui kepastian hilangnya kopi itu karena kesalahan administrasi atau karena benar-benar hilang, secara detail akan dilaporkan SPI kepada Direktur Utama PDP Kahyangan. (rabi)