Jawa Timur, Rabi
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa bumi dengan magnitude 6,2 Skala Richter yang mengguncang Malang dan sekitarnya akibat aktivitas subduksi antara lempeng Indo Australia dengan lempeng Eurasia.
"Pemicu gempa bumi ini diperkirakan adalah aktivitas subduksi antara lempeng Indo Australia yang mendesak/menumbuk lempeng Eurasia," kata Humas BMKG Hary T Djatmiko sebagaimana dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Sementara di Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang, guncangan gempa dirasakan cukup kuat selama dua hingga tiga detik yang membuat warga panik. Di kedua daerah tersebut juga belum ada laporan terkait dampak gempa. "Masyarakat diimbau tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Gempa tersebut juga tidak berpotensi tsunami," tambah dia.
Gempa bumi tektonik mengguncang Malang dan sekitarnya. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi terjadi pada pukul 22.10 WIB, dengan kekuatan 6,2 SR dengan episenter terletak pada koordinat 9.32 LS dan 113.12 BT, pada kedalaman 69 km atau 127 km Tenggara Malang.
Peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi/guncangan dirasakan di daerah Malang, Yogyakarta, Lumajang, Jember, II dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau ( III-IV MMI). (Rabi)