Aksi ribuan suporter Persebaya atau yang lebih dikenal Bonek sempat menimbulkan keributan di sejumlah titik. Ribuan Bonek ini menggelar aksi di Depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
Sekira pukul 20.00 WIB, ribuan Bonek ini bergerak menuju kantor Asprov PSSI Jawa Timur, Kamis (10/11/2016) malam. Para Bonek ini sempat melakukan penyegelan kantor tersebut.
Setelah aksi ini dianggap tuntas, ribuan Bonek kemudian melakukan konvoi berkeliling di Surabaya. Arus lalu lintas sejumlah jalan protokol tersendat karena aksi pendukung setia Persebaya ini.
Antisipasi Penjarahan oleh Bonek, Polisi Siaga di Jalur Pantura
Para Bonek ini menggelar konvoi dari Jalan Basuki Rahmat menunju Jalan Darmo. Di Jalan Darmo ini, para Bonek menuntun sepeda motor. Sehingga arus lalu lintas dari Jalan Basuki Rahmat menuju Jalan Darmo tersendat.
Ribuan Bonek ini terlihat berkumpul di sekitar Taman Bungkul Surabaya. Mereka tidak henti-hentinya menyanyikan yel-yel kecaman kepada PSSI.
Aksi para Bonek ini sempat menimbulkan keributan di sekitar SPBU Frontage sisi Barat Jalan Ahmad Yani. Ribuan massa juga sempat menutup Jalan Ahmad Yani. Bonek melarang para pengguna jalan masuk ke jalan utama kota Surabaya itu.
Untuk membubarkan massa, Polisi menembakkan gas air mata dan memaksa untuk membuka Jalan Ahmad Yani.
Satu water canon juga disiagakan petugas di lokasi. Sementara ratusan petugas kepolisian juga bersiaga untuk mengantisipasi masuknya suporter asal Sidoarjo ke Surabaya.
Sementara itu, usai dibubarkan paksa, Jalan Ahmad Yani berangsur mulai normal. Polisi juga masih terus bersiaga. Aksi ribuan Bonek ini adalah bentuk kekecewaan dari hasil Kongres PSSI di Jakarta yang tidak memasukkan klub Persebaya dalam kompetisi Liga Indonesia.
Padahal, sehari sebelum Kongres PSSI Tony Apriliani, selaku Anggota Exco menyatakan status Persebaya Surabaya akan dipulihkan. Namun kenyataanya berkata lain. Keputusan inilah yang membuat ribuan suporter Persebaya menggelar aksi demo malam hari ini.(Rabi)