Jember, Rabi
Retakan tanah seperti yang ditemukan di Perkebunan Kalijompo
Desa Klungkung, Sukorambi ternyata bukan satu-satunya. Masih ada sekitar 70
retakan lagi yang ada di Kabupaten Jember. Jika dibiarkan, retakan-retakan ini
juga sangat rawan longsor dan membahayakan masyarakat yang ada di hilir.
Hal ini diungkap Djohan Suryo Putro, Administratur Perhutani
Jember kepada media kemarin. Menurut Djohan sejak banjir bandang 2006 silam di
Panti ada penelitian dari tim Institut Teknologi Bandung (ITB). Berdasarkan
penelitian ternyata ada sekitar 70 titik retakan di Kabupaten Jember.
“Retakan ini tidak nyambung, tetapi mencar-mencar
(terpisah-pisah),” ucap Djohan. Titik-titik ini diakuinya menyebar mulai dari
Tanggul hingga Silo. Namun, paling banyak diakuinya berada di lereng Argopuro
mulai Tanggul hingga perbatasan Kecamatan Jelbuk. Juga ada sedikit di daerah
Kecamatan Silo. Retakan ini memang yang cukup parah di Kalijompo.“Karena
selain retakan juga di kemiringan yang curam sehingg rawan longsor,” ucapnya.
Jika tidaj ditutup dengan plastik akan kemasukan air hujan
dan sumber. Seandainya jenuh bukan tidak mungkin akan terjadi longsor dan
membahayakan bnyak jiwa yang ada di hilirnya.
Terkait dengan laporan ini, Djohan mengaku akan membentuk
tim. Tim ini yang nantinya akan melakukan inventarisir terhadap sejumlah
retakan yang ada di Jember.
Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dan menggandeng
Pemkab Jember yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk masuk ke
tim. Sehingga dengan pemetaan ini akan diketahui mana retakan yang parah, tidak
parah, biasa dan aman. “Dengan inventarisir akan diketahui retakan mana yang
harus diberikan penanganan segera atau tidak,” jelasnya. Sehingga tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan termasuk bencana alam.
Sementara itu, Ayub Junaidi, Wakil Ketua DPRD Jember
menuturkan pihaknya pun dalam waktu dekat akan melakukan rapat koordinasi.
“Koordinasi ini nantinya Dengan perhutani dan perkebunan yang ada di jember,”
ucap Ayub. Apalagi, retakan-retakan ini ternyata bukan hanya di Kalijompo namun
di puluhan lokasi lainnya.
Daerah mana yang dikhawatirkan akan terjadi longsor, harus
ada penanganan tepat. “Termasuk jika memang harus melakukan pengungsian sehingga
tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” ucapnya. Apalagi, jika retakan dekat
dengan pemukiman atau di hilir dari retakan seperti yang terjadi di Kalijompo,
sehingga harus dilakukan penanganan segera. (sal/rabi)