Jumat, 09 Desember 2016

Ada 70 Retakan Di Jember Potensi Longsor

www.radarbesuki.com
Jember, Rabi
Retakan ‎tanah seperti yang ditemukan di Perkebunan Kalijompo Desa Klungkung, Sukorambi ternyata bukan satu-satunya. Masih ada sekitar 70 retakan lagi yang ada di Kabupaten Jember. Jika dibiarkan, retakan-retakan ini juga sangat rawan longsor dan membahayakan masyarakat yang ada di hilir.
Hal ini diungkap Djohan Suryo Putro, Administratur Perhutani Jember kepada media kemarin. Menurut Djohan sejak banjir bandang 2006 silam di Panti ada penelitian dari tim Institut Teknologi Bandung (ITB).‎ Berdasarkan penelitian ternyata ada sekitar 70 titik retakan di Kabupaten Jember.

“Retakan ini tidak nyambung, tetapi mencar-mencar (terpisah-pisah),” ucap Djohan. Titik-titik ini diakuinya menyebar mulai dari Tanggul hingga Silo. Namun, paling banyak diakuinya berada di lereng Argopuro mulai Tanggul hingga perbatasan Kecamatan Jelbuk. Juga ada sedikit di daerah Kecamatan  Silo‎. Retakan ini memang yang cukup parah di Kalijompo.“Karena selain retakan juga di kemiringan yang curam sehingg rawan longsor,” ucapnya.

Jika tidaj ditutup dengan plastik‎ akan kemasukan air hujan dan sumber. Seandainya jenuh bukan tidak mungkin akan terjadi longsor dan membahayakan bnyak jiwa yang ada di hilirnya.
Terkait dengan laporan ini, Djohan mengaku akan membentuk tim. Tim ini yang nantinya akan melakukan inventarisir terhadap sejumlah retakan yang ada di Jember.

Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dan menggandeng Pemkab Jember yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk masuk ke tim. Sehingga dengan pemetaan ini akan diketahui mana retakan yang parah, tidak parah, biasa dan aman. “Dengan inventarisir akan diketahui retakan mana yang harus ‎diberikan penanganan segera atau tidak,” jelasnya. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan‎ termasuk bencana alam.
Sementara itu, Ayub Junaidi, Wakil Ketua DPRD Jember menuturkan pihaknya pun dalam waktu dekat akan melakukan rapat koordinasi. “Koordinasi ini nantinya Dengan perhutani dan perkebunan yang ada di jember,” ucap Ayub. Apalagi, retakan-retakan ini ternyata bukan hanya di Kalijompo namun di puluhan lokasi lainnya.‎


Daerah mana yang dikhawatirkan akan terjadi longsor, harus ada penanganan tepat. “Termasuk jika memang harus melakukan pengungsian sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” ucapnya. Apalagi, jika retakan dekat dengan pemukiman atau di hilir dari retakan seperti yang terjadi di Kalijompo‎, sehingga harus dilakukan penanganan segera. (sal/rabi)