Rabu, 07 Desember 2016

Ketidakpastian Ekonomi dalam Kamus Sri Mulyani

www.radarbesuki.com
IND8NESIA, Rabi
Banyak orang menilai kondisi ekonomi saat ini sedang dilanda ketidakpastian, seiring dengan masih terjadinya ketidakpastian ekonomi global. Namun, perlu pemahaman yang mendalam untuk mengetahui arti sesungguhnya ketidakpastian tersebut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencoba menjelaskan makna ketidakpastian ekonomi di Indonesia. Menurutnya pergerakan ekonomi merupakan sebuah hal yang tak bisa dipegang dan dipastikan. Bahkan, di dunia ini bisa dikatakan tak ada yang pasti. Dirinya pun mengutip penyataan mantan Presiden AS Franklin Roosevelt.
Sri Mulyani -Men Keu

Kalau candanya Presiden AS dalam dunia ekonomi, yang pasti hanya dua, mati dan pajak. Itu saja," kata Ani, biasa ia disapa, di Bali, Kamis (8/12/2016).
Menurut dia agak sulit menghubungkan bingkai ketidakpastian ekonomi dengan sesuatu yang pasti. Apalagi, dalam mengelola ekonomi tentu ada tujuan akhir yakni menjadikan masyarakat yang adil dan makmur. Selama ini yang membuat ketidakpastian dalam ekonomi yakni masyarakat itu sendiri. Masyarakat membuat hidup mereka tak pasti dan banyak di antara mereka masih menyimpan uangnya di bawah bantal.
Padahal, jika masyarakat sadar bahwa penting menaruh uangnya di bank demi menggerakkan perekonomian dalam negeri, tentu ekonomi Indonesia tak akan terpengaruh dengan dinamika yanng terjadi di luar."Mungkin tidak langsung di perbankan tapi di bawah bantal atau beli benda logam atau aset lainnya, sehingga tidak langsung masuk ke capital market atau financial instrument," ujar dia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menegaskan, kedepannya pihaknya akan mendisiplinkan masyarakat untuk melakukan aktivitas menabung. Selain untuk menguatkan perekonomian, juga tentu membuat hidup mereka lebih pasti, terutama di hari tua. Salah satu caranya yakni dengan memasukkan dananya ke instrumen pensiun."Jadi agar orang itu makin lama hidupnya makin tenang dan kepastian. Itu menciptakan lingkungan ekonmi yang lebih pasti lagi. Dengan begitu Indonesia bisa lebih kuat dari ketidakpastian," pungkas dia. (rabi)