Kamis, 08 Desember 2016

Ponorogo 'Siaga Bencana Tanah Gerak"

www.radar.besuki.com
Ponorogo, Rabi


Akibat tanah gerak, banyak tanah yang retak, rumahpun rusak parah.

Bencana tanah retak kian meluas di Kabupaten Ponorogo. Setelah melanda Kecamatan Slahung, Ngebel, Sawoo, Ngrayun, kini giliran Kecamatan Sampung. Belasan rumah warga rusak berat akibat retakan tanah tersebut.

Puluhan warga di Dusun Kangkungan, Desa Pohijo, Kecamatan Sampung kerja bakti mengevakuasi satu-satunya rumah milik Jumingan yang roboh akibat bencana tanah gerak. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu. Hanya saja, seluruh barang yang dimiliki Jumingan tertimbun material rumahnya. "Ya tidak bisa berbuat apapun lagi. Orang namanya bencana," kata Jumingan, pemilik rumah.

Jumingan mengatakan awalnya tanahnya retak. Namun lama kelamaan ambles kemudian roboh. Untung, lanjut dia, saat kejadian ambrolnya rumah miliknya tidak ada seorang pun di dalam rumah. Jumingan berinisiatif pindah sendiri. Karena dari pihak Pemkab Ponorogo tidak ada yang turun tangan, termasuk masalah perbaikan rumahnya. "Sudah mengungsi di rumah saudara semua," katanya.

Sementara warga lain, Sutikno, mengaku bencana tanah retak sudah terjadi empat hari lalu. Namun kian hari kian tambah jumlahnya. "Awalnya sih biasa. Tapi kian hari kian tambah. Yang roboh ada tiga rumah. Seluruhnya dievakuasi bersama," kata Sutikno, warga lain yang ikut kerja bakti.

Pantauan di lapangan, tanah yang ambles jika diukur kedalaman tanah retak yang terjadi, sekitar 2 sampai 3 meter. Selain tiga rumah yang ambrol, 10 rumah lainnya rusak ringan dan 5 rumah rusak berat. Untuk itu, tempat hunian ini terpaksa dikosongkan. (tin/rabi)