Salam
X-Kars
Bocah Perempuan 12 Tahun 'Digilir' Sekelompok Pemuda di Pesangrahan
Radar
Besuki
Malang benar nasib anak perempuan inisial ABP. Anak baru
gede berusia 12 tahun itu 'digilir' sekelompok pemuda di kawasan Pesangrahan,
Jakarta Selatan.
Kapolsek Pesangrahan Kompol Afroni Sugiarto menyatakan, sebelum dicabuli, ABP lebih dulu dicekoki para begundal dengan minuman keras.
Kapolsek Pesangrahan Kompol Afroni Sugiarto menyatakan, sebelum dicabuli, ABP lebih dulu dicekoki para begundal dengan minuman keras.
Peristiwa nahas itu diketahui oleh orang tua ABP. Sang orang
tua pun melapor ke polisi. Dalam laporan polisi nomor LP: B/178/IX/2016/SPKT
tanggal 7 September 2016, orang tua ABP menerangkan kalau putrinya dijemput
seorang laki-laki berinisial Y pada Minggu, 4 September. Y datang menjemput
sekira pukul 20.00 WIB.
Firasat buruk sudah dirasakan orang tua ABP. Lantaran, putrinya itu tak kunjung pulang hingga malam larut. "Pada esok harinya, Senin 5 September, korban pulang dalam keadaan menangis dan setengah mabuk," kata Afroni saat dikonfirmasi, Minggu (18/9/2016).
Lepas ABP tiba di rumah, kata Afroni, tak lama kemudian datang teman ABP berinisial R bermaksud menemui orang tua korban. Kepada orang tua ABP, R menunjukkan sejumlah foto ABP dalam kondisi mabuk dan sedang dicabuli sekelompok laki-laki. Hati orang tua ABP remuk. Mereka pun langsung melapor ke polisi.
Hingga saat ini, Afroni mengaku belum memeriksa satu orang pun terduga pelaku. Baru ada beberapa orang yang diperiksa sebagai saksi. Afroni beralasan, polisi masih menunggu hasil visum terhadap ABP.
"Untuk visumnya, sudah kami minta di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Masih menunggu hasilnya," ujar Afroni. (rabi)
Firasat buruk sudah dirasakan orang tua ABP. Lantaran, putrinya itu tak kunjung pulang hingga malam larut. "Pada esok harinya, Senin 5 September, korban pulang dalam keadaan menangis dan setengah mabuk," kata Afroni saat dikonfirmasi, Minggu (18/9/2016).
Lepas ABP tiba di rumah, kata Afroni, tak lama kemudian datang teman ABP berinisial R bermaksud menemui orang tua korban. Kepada orang tua ABP, R menunjukkan sejumlah foto ABP dalam kondisi mabuk dan sedang dicabuli sekelompok laki-laki. Hati orang tua ABP remuk. Mereka pun langsung melapor ke polisi.
Hingga saat ini, Afroni mengaku belum memeriksa satu orang pun terduga pelaku. Baru ada beberapa orang yang diperiksa sebagai saksi. Afroni beralasan, polisi masih menunggu hasil visum terhadap ABP.
"Untuk visumnya, sudah kami minta di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Masih menunggu hasilnya," ujar Afroni. (rabi)
